TELAAH KURIKULUM PAI SMA
Disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Telaah Kurikulum PAI SMA
Dosen
Pengampu: Drs. H Tahrir, M. Pd. I
Disusun oleh:
Uljanah (7A)
Prodi: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri
(STAIS)
Majenang
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
berdasarkan sumber yang berasal dari buku, internet kemudian materi dikumpulkan
dan dikemas dalam bentuk suatu makalah.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujaun untuk memenuhi tugas
mandiri mata kuliah “Telaah kurikulum PAI
SMA”. Serta membahas mengenai Silabus untuk memberikan pengenalan bagaimana cara menerapkan dalam pembelajaran di kelas.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum PAI SMA Bapak Drs. H Tahrir, M. Pd. I yang telah memberikan kesempatan waktu
untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
maupun kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar penulisan makalah selanjutnya dapat
menjadi lebih baik dan berguna bagi pembacanya.
Majenang, 22 Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul......................................................................................... i
Kata
Pengantar........................................................................................ ii
Daftar
Isi................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar
belakang............................................................................. 1
b. Rumusan
masalah........................................................................ 1
c. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1.
Menelah SK, KD, Mater Pelajaran,
Kegiatan Pembelajaran, Indikator dan Jenis Penilaian. Kelas X, XI, XII SMA
Negeri Majenang semester 1dan 2 Al-qur’an....... 3
2.
Materi PAI SMA Kelas X, XI. XII Semester 1 dan 2.......... 16
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan............................................................................ 36
b. Saran...................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 37
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
adalah salah satu penentu keberhasilan seseorang. Bagaimana dia berkata,
bersikap dan bermasyarakat menunjukkan tingkat sosial dan pendidikan pribadi
tersebut. Melihat pentingnya sebuah arti dari pendidikan perlu kiranya untuk
kita umat muslim yang bertugas untuk melestarikan ajaran Islam di muka bumi ini
mengerti segala sesuatu tentang pendidikan dengan tujuan menjaga tegaknya
dakwah Islam.
Pendidikan
meliputi banyak aspek dan materi yang dikaji, salah satunya adalah materi
Pendidikan Agama Islam untuk tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) yang bukan
hanya berfungsi sebagai pelengkap kurikulum, akan tetapi lebih pada pemberian
dasar pengetahuan agama yang benar sebagai tuntunan hidup manusia.
Usia labil
yang dimiliki para remaja usia SMA perlu pengawalan ketat dalam
perkembangannya. Tuntutan jaman yang semakin tinggi terkadang membuat para
remaja bingung dan kehilangan identitas diri, bangsa dan agamanya. Disinilah
arti penting materi PAI, dengan keterbatasan waktu pertemuan dalam memberikan
materi guru dipaksa untuk dapat memberikan materi sekaligus teladan bagi
siswa-siswi SMA yang rentan pada pengaruh negative lingkungan.
Adanya
kurikulum ini merupakan hal yang sangat penting, karena dari sinilah seorang
Guru bisa mengambil acuan ketika ingin memberikan pengajaran kepada peserta
didik. Dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dalam proses
pembelajaran harus digunakan strategi-strategi tertentu agar lebih mudah untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Menelaah
SK, KD.
2. Menelaah
Materi pelajaran.
3. Menelaah
Jenis Pelajaran, Indikator, dan Jenis Penilaian Aspek Al-qur’an.
C. Tujuan
Untuk
Menelaah Kurikulum PAI SMA Pada Aspek Al-Qur’an Kelas X, X1, XII Semester 1 dan
2.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Menelah SK, KD, Mater
Pelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator dan Jenis Penilaian. Kelas X, XI,
XII SMA Negeri Majenang semester 1dan 2 Al-qur’an.
NO
|
KLS/
SMTR
|
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
|
1.
|
X / 1
|
Memahami Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Manusia Dan
Tugasnya Sebagai Kholifah.
|
1.1 Membaca QS Al
Baqarah: 30, Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl : 78
|
·
Q.S. Al-; 30
·
Q.S. Al-Mukminun; 12-14
·
Q.S. Az-Zariyat; 56
·
Q.S. An Nahl: 78
|
· Membaca
dengan fasih Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S.
Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat : 56, dan An-Nahl: 78
· Mengidentifikasi
tajwid Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat: 56, dan
An-Nahl: 78
|
· Mampu
membaca Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat: 56, dan
An Nahl: 78 dengan baik dan benar.
· Mampu
mengidentifikasi tajwid Q.S Al-Baqarah; 30, Q.S. Al-Mukminun: 12-14, Q.S. Az-Zariyat:
56, dan An-Nahl: 78
|
Jenis
Tagihan:
- Tugas Individu
- Tugas kelompok
Bentuk instrumen:
Lembar
pengamatan
|
|
|
|
|
1.2 Menyebutkan arti
QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl: 78
|
·
Q.S. Al-Baqarah; 30
·
Q.S. Al-Mukminun; 12-14
·
Q.S. Az-Zariyat; 56
·
Q.S. An Nahl: 78
|
· Mengartikan masing-masing kata yang
terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 30, Al Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan
An Nahl: 78
· Mengartikan
ayat Q.S. Al-Baqarah: 30, Al Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78
· Mendiskusikan
arti dan kandungan Q.S. Al-Baqarah: 30,
Al Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An Nahl: 78
|
· Mampu
mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah: 30,
Al-Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An-Nahl: 78 dengan benar
· Mampu
mengartikan ayat Q.S. Al-Baqarah: 30,
Al-Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56. dan An-Nahl: 78
· Mampu
menjelaskan kandungan QS Al Baqarah: 30, Al Mukminun : 12-14, Az-Zariyat: 56,
dan An-Nahl: 78.
|
Jenis
Tagihan:
Tugas Individu
Tugas kelompok
Ulangan harian
Bentuk
instrumen:
Uraian singkat
|
|
|
|
|
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti
terkandung dalam QS Al Baqarah: 30,
Al-Mukminun: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan An Nahl; 78
|
·
QS. Al-Baqarah; 30
·
QS. Al-Mukminun; 12-14
·
QS. Az-Zariyat; 56
·
QS. An Nahl; 78
|
· Mengidentifikasi
perilaku Khalifah di bumi yang terdapat dalam
Q.S. Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyat;56, dan An Nahl;78
· Mempraktikkan
perilaku sebagai khalifah di bumi sesuai QS Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14,
Az Zariyat;56, dan An Nahl;78
· Menunjukkan perilaku khalifah dalam kehidupan.
|
· Mampu mengidentifikasi perilaku khalifah dalam Q.S.
Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyat;56, dan An Nahl;78
· Mampu mempraktikkan perilaku khalifah sesuai dengan
Q.S. Al-Baqarah;30, Al Mukminun;12-14, Az Zariyat;56, dan An Nahl;78
· Mampu menunjukkan perilaku sebagai khalifah dalam
kehidupan.
|
Jenis
Tagihan:
Perilaku individu
Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamatan
|
|
NO
|
KLS/
SMTR
|
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
|
2.
|
X / 2
|
Memahami
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Demokrasi.
|
2.1 Membaca QS
Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
|
· QS
Ali Imran : 159
· QS
Asy-Syura : 38
|
·
Membaca dengan fasih QS Ali
Imran: 159 dan Asy-Syura: 38
·
Mengidentifikasi tajwid Q.S.
Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38
|
·
Mampu membaca Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38 dengan baik dan
benar.
·
Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38.
|
Jenis
Tagihan:
Tugas Individu
Bentuk
instrumen:
Lembar pengamatan
|
|
|
|
|
2.2 Menyebutkan
arti QS Ali Imran 159: dan QS Asy Syura: 38
|
|
·
Menyebutkan arti
masing-masing kata yang terdapat dalam Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy Syura: 38.
·
Menyebutkan arti -ayat Q.S.
Ali Imran : 159 dan Asy Syura: 38.
·
Mendiskusikan terjemah Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy Syura: 38.
|
·
Mampu menyebutkan arti Q.S.
Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38
·
Mampu menyimpulkan isi kandungan
Q.S. Ali Imran; 159 dan Asy-Syura; 38
·
Mampu mengidentifikasi
ciri-ciri orang yang demokratis sesuai dengan QS Ali Imran: 159 dan Asy-
Syura: 38.
|
Jenis
Tagihan:
Tugas Individu
Tugas kelompok
Ulangan harian
Bentuk
instrumen:
Uraian singkat
|
|
|
|
|
2.3 Menampilkan
perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS Ali Imran;159, dan QS
Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari
|
|
·
Mengidentifikasi perilaku
demokratis yang terdapat dalam Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38
·
Mempraktikkan perilaku
demokratis yang terdapat dalam Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38
·
Menunjukkan perilaku
demokratis yang terdapat dalam Q.S. Ali Imran : 159 dan Asy-Syura : 38
|
·
Mampu menunjukkan perilaku
yang demokratis seperti yang terkandung dalam QS Ali Imran;159
·
Mampu menunjukkan perilaku
yang demokratis seperti yang terkandung dalam Q.S. Asyura; 38
·
Mampu menunjukkan manfaat
perilaku demokratis dalam kehidupan bermasyarakat.
|
Jenis Tagihan:
Perilaku Individu
Bentuk instrumen:
Lembar pengamatan
|
|
NO
|
KLS/
SMTR
|
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
3.
|
XI / 1
|
Memahami Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang
Kompetisi Dalam Kebaikan.
|
Al Qur’an
3.1 Membaca
QS Al Baqarah: 148 dan QS Fatir: 32
|
·
Q.S. Al Baqarah:148
·
Q.S. Fatir: 32
|
·
Membaca dengan fasih Q.S. Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32.
·
Mengidentifikasi tajwid Q.S. Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32.
|
·
Mampu membaca Q.S. Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32 dengan baik dan benar
·
Mampu mengidentifikasi tajwid
Q.S. Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32 dengan baik dan benar.
·
Mampu membuat contoh kata
sesuai hukum tajwid.
|
Jenis
Tagihan:
Tugas Individu
Tugas
Kelompok
Bentuk
instrumen:
Praktek Membaca
Lembar Tugas
|
|
|
|
3.2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan QS
Fatir: 32
|
·
Q.S. Al Baqarah:148
·
Q.S. Fatir: 32
|
· Mengartikan
setiap kata yang terdapat dalam Q.S Al
Baqarah : 148 dan Fatir : 32.
· Mengartikan
ayat Q.S. Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32
· Mendiskusikan
terjemah QS Al Baqarah : 148 dan Fatir
: 32
|
·
Mampu mengartikan setiap kata
yang terdapat dalam Q.S Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32 dengan baik dan
benar.
·
Mampu mengartikan ayat Q.S.
Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32.
·
Mampu menterjemahkan Q.S. Al Baqarah : 148 dan Fatir : 32
·
Mampu menyimpulkan intisari
QS Al Baqarah: 148 dan Fatir: 32.
|
Jenis Tagihan:
Tugas Individu
Tugas kelompok
Ulangan harian
Bentuk instrumen:
Uraian singkat
|
|
|
|
3.3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam
kebaikan seperti terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan QS Fatir: 32
|
·
QS Al Baqarah:148
·
QS Fatir : 32
|
·
Menjelaskan kandungan Al Baqoroh 148 dan Al Fatir :32
·
Menjelaskan tentang kewajiban menghadap Qiblat dalam shalat
·
Mengidentifikasi perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti yang
terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan Fatir : 32.
·
Mempraktikkan perilaku
berkompetisi dalam kebaikan seperti yang terkandung dalam QS Al Baqarah: 148
dan Fatir : 32.
·
Menunjukkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperti yang
terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan Fatir : 32.
|
·
Mampu mengidentifikasi
perilaku berkompetisi dalam kebaikan sesuai dengan QS Al Baqarah: 148 dan
Fatir: 32
·
Mampu mempraktikkan perilaku
berkompetisi dalam kebaikan seperti yang terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan
Fatir : 32.
·
Mampu menunjukkan perilaku
berkompetisi dalam kebaikan seperti yang terkandung dalam QS Al Baqarah: 148
dan Fatir : 32.
|
Jenis
Tagihan:
Tugas Individu
Bentuk
instrumen:
Lembar
pengamatan
|
NO
|
KLS/
MTR
|
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
4.
|
XI / 2
|
Memahami
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Perintah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup.
|
4.1 Membaca QS
Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27
|
· Q.S.
Ar-Rum; 41-42
· Q.S.
Al-A’raf;56-58
· Q.S.
As-Shad; 27
|
· Membaca
Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
· Mengidentifikasi
tajwid Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
|
·
Mampu membaca Al-Quran surat Ar-Rum;41-42,
Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 dengan baik dan benar
·
Mampu mengidentifikasi tajwid
Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27 dengan benar.
|
Jenis Tagihan:
Tugas individu
Bentuk instrumen:
Lembar pengamatan
|
|
|
|
4.2 Menjelaskan
arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf:
56-58, dan QS Ash Shad: 27
|
· QS
Ar-Rum; 41-42
· QS
Al-A’raf;56-58
· QS
As-Shad; 27
|
· Mengartikan
setiap kata yang terdapat dalam
Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
· Mengartikan
ayat Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
· Mendiskusikan
terjemah Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
|
·
Mampu mengartikan setiap kata
yang terdapat dalam Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
·
Mampu mengartikan ayat
Al-Quran surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
·
Mampu menterjemahkan Al-Quran
surat
Ar-Rum;41-42, Al-A’raf;56-58, As-Shad; 27
|
Jenis Tagihan:
Tugas individu
Ulangan harian
Bentuk instrumen:
Uraian singkat
|
|
|
|
4.3 Membiasakan
perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan
QS Ash Shad: 27
|
·
QS Ar-Rum; 41-42
·
Al-A’raf;56-58
·
As-Shad; 27
|
·
Mengidentifikasi perilaku menjaga keslestarian lingkuingan hidup
·
Mempraktikkan perilaku yang
menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
·
Menunjukkan perilaku yang
menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
|
·
Mampu mengidentifikasi
perilaku menjaga keslestarian lingkuingan hidup
·
Mampu mempraktikkan perilaku
yang menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
·
Mampu menunjukkan perilaku
yang menunjukkan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
|
Jenis Tagihan:
Tugas individu
Bentuk instrumen:
Lembar pengamatan
|
NO
|
KLS/
SMTR
|
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
5.
|
XII / 1
|
Memahami Ayat-Ayat
Al-Qur’an Tentang Anjuran Bertoleransi.
|
5.1 Membaca QS
Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
|
· QS
Al-Kafirun
· QS
Yunus; 40-41
· QS
Al-Kahfi; 29
|
·
Membaca QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
· Mengidentifikasi
tajwid Q.S. Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
|
· Mampu
membaca QS Al kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29 dengan baik dan
benar
· Mampu
mengidentifikasi tajwid Q.S. Al kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi :
29 dengan benar
|
Jenis tagihan :
Tugas individu
Bentuk instrumen
Praktek Membaca
Lbr
Tugas
|
|
|
|
5.2 Menjelaskan arti
QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
|
· QS
Al-Kafirun
· QS
Yunus; 40-41
· QS
Al-Kahfi; 29
|
· Mengartikan
masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS
Al Kahfi : 29.
· Mengartikan
ayat QS Al kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
· Mendiskusikan
terjemah QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
|
· Mampu
mengartikan masing-masing kata yang terdapat dalam QS Al Kafirun, QS Yunus :
40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
· Mampu
mengartikan ayat QS Al Kafirun, QS Yunus, 40-41, dan QS Al Kahfi : 29.
· Mampu
menterjemahkan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
|
Jenis
tagihan :
Tugas individu
Ulangan
Bentuk
instrumen :
Uraian singkat
|
|
|
|
5.3
Membiasakan
perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus:
40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
|
·
QS. Al-Kafirun
·
QS. Yunus; 40-41
·
QS. Al Kahfi : 29
|
·
Mengidentifikasi perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al kafirun, QS
Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi : 29.
·
Mempraktikkan perilaku
bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi :
29.
·
Menunjukkan perilaku
bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi :
29.
|
·
Mampu mengidentifikasi
perilaku bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al
Kahfi : 29.
·
Mampu mempraktikkan perilaku
bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi :
29.
·
Mampu menunjukkan perilaku
bertoleransi sesuai dengan QS Al Kafirun, QS Yunus : 40-41 dan QS Al Kahfi :
29.
·
Mampu menggali kandungan QS. Al Kafirun, QS.Yunus:40-41 dan QS. Al Kahfi
: 24
|
Jenis tagihan :
Tugas Individu
Ulangan
Bentuk instrumen :
Uraian bebas
|
NO
|
KLS/
SMTR
|
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
6.
|
XII / 2
|
Memahami
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Pengembangan IPTEK.
|
6.1
Membaca QS Yunus:101 dan QS
Al-Baqarah: 164
|
· Al
Quran Surat Yunus; 101
·
Al Quran Surat Al-Baqarah: 164
|
· Membaca QS
Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164
· Mengidentifikasi tajwid QS Yunus; 101 dan QS
Al-Baqarah; 164.
|
·
Mampu membaca QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164 dengan
baik dan benar.
·
Mampu mengidentifikasi tajwid
QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
|
Jenis
tagihan :
Tugas individu
Bentuk
instrumen :
Lembar
pengamatan
|
|
|
|
6.2 Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164
|
· Al
Quran surat
Yunus; 101
· Al Quran Surat Al Baqarah: 164
|
· Mengartikan
masing-masing kata yang terdapat dalam
QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164
· Mengartikan
ayat QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
· Mendiskusikan
terjemah Q.S. Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164
|
·
Mampu mengartikan
masing-masing kata yang terdapat dalam
QS Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164
·
Mampu mengartikan ayat QS
Yunus; 101 dan QS Al-Baqarah; 164.
·
Mampu menterjemahkan Q.S. Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164
|
Jenis
tagihan :
Tugas individu
Ulangan
Bentuk
instrumen :
Uraian
singkat
|
|
|
|
6.3 Melakukan
pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164
|
· Al
Quran surat
Yunus; 101
· Al Quran Surat Al Baqarah: 164
|
·
Mendiskusikan Al Quran tentang pengembangan IPTEK
·
Menerapkan QS Yunus : 101 dan
QS Al Baqarah : 164 tentang
pengembangan IPTEK
|
· Mampu menggali kandungan Al Quran tentang pengembangan
IPTEK
· Menerapkan
QS Yunus : 101 dan QS Al Baqarah : 164 tentang pengembangan IPTEK
|
tagihan :
Ulangan
Tugas individu
Bentuk instrumen :
Lembar pengamatan
|
2. Materi
PAI SMA Kelas X Semester I
MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH
Dalam materi Al-qur’an ini terdapat standart
yang harus di capai siswa yakni :
Memahami Manusia
Yang Bertugas Sebagai Khalifah Di Bumi
Dalam materi ini dijelaskan beberapa
ayat al-qur’an yang menjadikan dasar tugas manusia sebagai khalifah/ pemimpin
di atas bumi, diantara ayat tersebut adalah:
Al-baqarah
ayat 30
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.”
Kandungan
Surah al-Baqarah Ayat 30
Berdasarkan terjemah diatas dapat
disimpulkan:
1.
Rencana Allah untuk menciptakan
khalifah dimuka bumi yang akan diperankan oleh manusia.
2.
Malaikat menyaksikan kemampuan
manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tetapi Allah meyakinkannya. Dengan diberi
karunia akal manusia dapat
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan.
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan.
3.
Tugas manusia di muka bumi adalah
melestarikan dan memanfaatkan segala
isinya dengan tetap menjaga keseimbangan alamnya.
isinya dengan tetap menjaga keseimbangan alamnya.
Ayat diatas menyatakan keterkejutan
malaikat ketika diberitahu bahwa Allah
SWT akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi. Mereka bertanya kepada
Allah SWT., mengapa Adam yang akan di angkat menjadi khalifah, padahal Adam dan keturunanya, adalah makhluk yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah.
SWT akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi. Mereka bertanya kepada
Allah SWT., mengapa Adam yang akan di angkat menjadi khalifah, padahal Adam dan keturunanya, adalah makhluk yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah.
Sebaliknya, para malaikat menganggap
bahwa dirinya lebih pantas memangku jabatan tersebut sebab mereka senantiasa memuji
dan menyucikan Allah SWT Sepanjang hidupnya. Allah SWT Tidak membenarkan anggapan
para malaikat tersebut, Allah SWT. Melakukan segala sesuatu berdasarkan
pengetahuan dan Hikmah-Nya. Allah SWT Mengetahui segala sesuatu yang tidak
diketahui oleh para malaikat dan semua makhluk-Nya.
Khalifah adalah seorang yang di
jadikan pengganti atau seseorang yang di beri wewenang untuk bertindak atau
berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari yang memberi wewenang. Adapun
yang dimaksud dengan kekhalifahan Adam adalah kedudukan sebagai wakil Allah SWT
di bumi. Ia berkewajiban melaksanakan perintah-perintah-Nya untuk memakmurkan
bumi serta memanfaatkan segala yang ada padanya. Hal itulah yang memunculkan
ungkapan bahwa manusia adalah khalifahtullah di bumi.
Al mu’minun ayat 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ
سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
Artinya : Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي
قَرَارٍ مَكِينٍ
Artinya : Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً
فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا
الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ
أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya : Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Kandungan Surah al-Mu`minun ayat
12-14, Secara lebih detail, manusia diciptakan dalam beberapa tahap
sebagai berikut :
1.
Sulalatin min tin adalah sari pati
tanah yang didapatkan melalui makanan
yang di komsumsi oleh Manusia, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
yang di komsumsi oleh Manusia, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
2.
Nutfah adalah sel sperma yang di
jadiakan Allah SWT. Dari sari pati tanah.
3.
Fi qurarin makin adalah tempat yang
kukuh atau rahim. Sel sperma yang
dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim
sehingga terjadi pembuahan.
dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim
sehingga terjadi pembuahan.
4.
`Alaqah adalah embrio yang merupakan
hasil pembuahan dan berwujud gumpalan darah. Embrio ini terbentuk pada hari kesembilan
sampai hari kesebelas setelah pebuahan.
5.
Mudgah adalah segumpal daging yang
berbentuk dari `alaqah.
6.
‘Izam adalah mudgah yang telah di
berikan tulang atau kerangka oleh Allah
SWT.
SWT.
7.
Khalqan akhara adalah makhluk dalam
bentuk yang lain, atau manusia yang baru.
Ayat di atas menegaskan bahwa
manusia di ciptakan dari sari pati ( sulalah )
dari tanah ( tin ). Allah SWT menciptakan manusia dari tanah. Makna ayat
tersebut adalah bahwa Allah SWT menjadikan manusia dari sari pati yang
berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu mengonsumsi makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tumbuh-tumbuhan hidup dengan
mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu memakan
tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di makan bapak menjadi sel
sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu menjadi sel telur. Sel
sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi pembuahan.
Peristiwa itu merupakan awal dari proses terciptanya manusia.
dari tanah ( tin ). Allah SWT menciptakan manusia dari tanah. Makna ayat
tersebut adalah bahwa Allah SWT menjadikan manusia dari sari pati yang
berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu mengonsumsi makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tumbuh-tumbuhan hidup dengan
mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu memakan
tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di makan bapak menjadi sel
sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu menjadi sel telur. Sel
sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi pembuahan.
Peristiwa itu merupakan awal dari proses terciptanya manusia.
Az-zariyat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ
إِلا لِيَعْبُدُونِ
Artiny : Dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Kandungan Surah adz-Zariyat sebagai
berikut:
1.
Allah menciptakan manusia adalah
untuk menyembah ( beribadah ) kepada-Nya. Baik beribadah secara langsung (
hablum minallah ) yaitu hubungan kepada Allah seperti sholat, berdo`a dan sebagainya
yang disebut mahdah, maupun beribadah secara tidak langsung ( hablum minannas )
yaitu hubungan kepada sesama manusia dalam rangka mencari rida Allah SWT. Yang
disebut Ibadah gairu mahdah.
2.
Jin diciptakan Allah agar mereka
menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah SWT. Al-qur`an surat az-zariyat Ayat
56 tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT Tidak menjadikan jin dan manusia
melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan manusia di jadikan Allah SWT untuk
tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya. Hal itu di wujudkan dengan menaati
semua peraturan Allah SWT. Serta menerima segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga
menguatkan perintah kepada manusia untuk selalu berzikir dan beribadah kepada
Allah SWT.
An nahl 78
Artinya : Dan Allah mengeluarkan
kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia
memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Kandungan
Ayat Berdasarkan terjemahan surat diatas dapat disimpulkan kandungannya; bahwa
Allah membekali manusia 3 (tiga) hal :
1.
Pendengaran
2.
Penglihatan
3.
Hati Nurani
Al-Qur`an surah an-Nahl ayat 78
tersebut menegaskan bahwa kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak
mengerti apa-apa. Kita lahir dalam keadaan lemah dan tidak bisa melakukan
apa-apa. Bahkan, kita membutuhkan bantuan orang lain sesaat setelah dilahirkan,
seperti bidan, perawat dan orang tua kita. Itulah sesungguhnya pada awal
kehidupan kita. Dengan menyadari hal itu, kita akan terjauh dari sifat sombong
dan takabur.
Ayat tersebut juga menegaskan bahwa
Allah membekali manusia dengan tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani. Dengan tiga hal tersebut,
manusia akan menjadi makhluk yang sempurna agar mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini.
manusia akan menjadi makhluk yang sempurna agar mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini.
Dalam ayat itu, pendengaran di
sebutkan terlebih dahulu daripada penglihatan. Menurut para ulama, hal itu
menyiratkan makna bahwa pendengaran lebih di muliakan dari pada penglihatan.
Para ulama memberikan dua alasan, mengenai hal itu alasan pertama bahwa telinga
merupakan alat untuk mendengarkan seruan di dunia dan di akhirat. Alasan kedua
adalah bahwa telinga bayi lebih dulu ber fungsi dari pada matanya.
Dewasa ini, hal itu mendapatkan
penjelasan melalui penelitian ilmiah di bidang kedokteran. Dengan menggunakan
teknologi yang telah maju, anatomi tubuh manusia dapat diketahui dengan jelas
hingga gambaran yang paling detail.
Dengan penggunaan teknologi tersebut dapat diketahui bahwa otak terdiri atas
beberapa kepingan, yaitu kepingan otak bagian depan, dahi, pelipis dan
belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia.
Dengan penggunaan teknologi tersebut dapat diketahui bahwa otak terdiri atas
beberapa kepingan, yaitu kepingan otak bagian depan, dahi, pelipis dan
belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia.
Setelah mempelajari pusat-pusat
pendengaran dan penglihatan, para Ilmuan
menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis yang
berhadapan dengan telinga, sedangkan pusat penglihatan terletak pada bagian
belakang otak. Dengan demikian, dilakukanya peyebutan pendengaran dari pada
penglihatan bersesuaian dengan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara
tepat.
menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis yang
berhadapan dengan telinga, sedangkan pusat penglihatan terletak pada bagian
belakang otak. Dengan demikian, dilakukanya peyebutan pendengaran dari pada
penglihatan bersesuaian dengan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara
tepat.
Fakta yang lain di tunjukan oleh
ilmu imbriologin. Dalam ilmu imbriologi, di
jelaskan bahwa alat pendengaran telah berkembang saat manusia dalam bentuk
janin. Perkembangan ini jauh lebih awal sebelum perkembanganya alat
penglihatan manusia. Perkembangan telinga pada janin akan sempurna pada bulan
kelima, sedangkan mata baru akan mencapai kesempurnaan setelah kelahiran. Oleh karena itu, janin sudah mampu mendengarkan bebagai suara, tetapi belum mampu melihat berbagai cahaya dan gambar.
jelaskan bahwa alat pendengaran telah berkembang saat manusia dalam bentuk
janin. Perkembangan ini jauh lebih awal sebelum perkembanganya alat
penglihatan manusia. Perkembangan telinga pada janin akan sempurna pada bulan
kelima, sedangkan mata baru akan mencapai kesempurnaan setelah kelahiran. Oleh karena itu, janin sudah mampu mendengarkan bebagai suara, tetapi belum mampu melihat berbagai cahaya dan gambar.
3.
Materi
Pendidikan Agama Islam Kelas X semester 2
Memahami
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Demokrasi
A. Mengartikan QS Ali
Imraan: 159 Dan QS Asy-Syuura: 38
1. QS Ali Imraan: 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ
الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ
وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا
عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)
Artinya: “Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)
2. QS Asy-Syuura:
38
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَمْرُهُمْ
شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (٣٨)
Artinya: “Dan (bagi)
orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura
: 38)
B. Menjelaskan
Kandungan Qs Ali Imraan: 159 Dan Qs Asy-Syuura : 38
Dari Qs Ali Imraan: 159 Dan Qs Asy-Syuura : 38 ada beberapa isi kandungan atau ajaran yang termuat dan tercantum di
dalamnya yang dapat kita ambil, antara
lain:
1. QS Ali Imraan: 159
a.
Dalam menghadapi
semua masalah harus dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat,
tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku kekerasan.
b.
Mengutamakan
musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap urusan.
c.
Apabila telah
dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus menerima dan bertawakal
(menyerahkan diri dan segala urusan) kepada Allah.
d.
Allah mencintai
hamba-hambanya yang bertawakkal.
2. QS Asy-Syuura:
38
a.
Perintah kepada
setiap muslim untuk bertakwa kepada Allah.
b.
Perintah Allah
kepada setiap muslim untuk mendirikan Shalat.
c.
Menggunakan jalur
musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap perkara.
d.
Menafkahkan sebagian
rizki kita kepada orang-orang yang tidak mampu.
4. Materi PAI Kelas XI Semester I
MEMAHAMI AYAT - AYAT AL QURAN TENTANG
KOMPETISI DALAM KEBAIKAN
1.
Surat
Al – Baqarah : 148
Artinya : Dan bagi tiap – tiap umat ada kiblatnya
(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba – lomba kamu (dalam
berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian ( pada hari kiamat ). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. ( Qs. : Al – Baqarah : 148 ).
Isi Kandungan Surat Al – Baqarah : 148
Tiap – tiap umat ada
kiblatnya masing – masing yang dijakan arah untuk beribadah pada zamannya. Umat
islam mengharapkan wajahnya dalam beribadah menuju ke arah Masjidil Haram yang
di dalamnya bangunan ka’bah. Umat nabi Ibrahim dan Ismail juga menghadap ke
arah ka’bah sedangkan umat Izrail dan umat Nasrani menghadap ke baitul maqdis.
Allah SWT memberikan kekuatan bagi setiap umat manusia dalam beribadah kepada –
Nya dengan menunjukkan arah kiblat yang sudah ditentukan manusia yang taat dan
patuh terhadap apa yang diperintahkan Allah tentu akan melaksanakan dengan
penuh taqwa, sedangkan orang yang ingkar akan mencari dan membuat arah kiblat
sendiri sesuai dengan keinginannya.
2.
Surat
Al – Fathir : 32
Artinya : Kemudian kitab itu kami wariskan kepada
orang – orang yang kami pilih diantara hamba – hamba kamu lalu diantara mereka
ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan diantara mereka ada ( pula ) yang
lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah demikian itu adalah karunia
yang amat besar.
Isi Kandungan
Dalam ayat tersebut, terkandung pelajaran yang
menarik. Pertama, al – qur’an ini diwariskan kepada orang – orang yang dipilih.
Secara umum, al – qur’an memang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Namun
dalam pelaksanaannya, isi dan kandungan dalam al – qur’an ini hanya berguna
bagi mereka yang meyakini kebenaran al – qur’an itu sendiri. Orang – orang yang
beriman kepada kandungan isi al – al-qur’an itulah yang disebut sebagai
kelompok pilihan sebagai mana yang dinyatakan pada awal ayat.
Kedua, al – qur’an membagi 3 kelompok manusia dalam
menghadapi al – qur’an yaitu:
1. Mereka
yang menolak al – qur’an, kelompok ini dinamakan kelompok yang menzalimi diri
sendiri. Artinya kelompok orang yang menganiaya dirinya sendiri ialah orang
yang lebih banyak kesalahannya dari pada kebaikannya.
2. Kelompok
yang menerima al – qur’an setengah – setengah / disebut muqtashid, yaitu orang
– orang yang memilih – milih ajaran al – qur’an sesuai dengan kepentingan
nafsunya sendiri.
3. Kelompok
orang yang menerima al – qur’an sepenuhnya dan mereka berlomba – lomba dalam
kebajikan.
4.
MEMAHAMI
AYAT - AYAT AL QUR’AN TENTANG PERINTAH MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Islam merupakan agama yang kompleks, tidak hanya mengatur tentang bagaimana
hubungan kita dengan Allah swt akan tetapi sebenarnya islam juga mengatur
bagaimana kita beruhubungan dengan sesama manusia bahkan dengan lingkungan
disekitar kita sekalipun.
Manusia diamanahkan oleh Allah untuk menjadi kholifah di muka bumi ini,
artinya manusialah yang diberi wewenang untuk memanfaatkan, menjaga dan
melestarikannya, akan tetapi setelah begitu nyaman dengan hak yang diberikan
oleh Allah untuk memanafaatkannya kebanyakan manusia lupa dengan kewajibannya
untuk senantiasa menjaga agar lingkungan tersebut tetap stabil. Dalam beberapa
ayat dalam al – Qur’an dijelaskan betapa manusia merupakan penentu kelestarian
alam semesta itu sendiri.
A. QS. Ar - Rum:
41-42
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41)
Katakanlah: “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”. (42)
Keserakahan dan ketamakan manusia yang sudah mulai tidak terkendali membuat
kerusakan alam disekitar semakin parah. Meskipun sebenarnya keruskan lingkungan
itu terjadi karena dua factor yaitu factor alam dan factor manusia. Akan tetapi
factor manusialah yang justru lebih dominan dalam kerusakan lingkungan tersebut
karena factor alam hanya terjadi dalam tempo waktu tertentu dan pada tempat
yang tertentu pula. Berbeda dengan kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia
yang bisa berdampak hampir ke seluruh lapisan bumi.
B. QS.
Al-A’raf: 56-58
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik. (56)
Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat - Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di
daerah itu. Maka kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan.
Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan
kamu mengambil pelajaran. (57)
Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah
yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”(58)
Allah melarang hamba - Nya untuk membuat kerusakan dimuka bumi ini karena
Allah telah memberikan karunia yang banyak untuk dimanfaatkan manusia dimuka
bumi ini. Hanya saja ada sebagian kaum yang berbuat kerusakan di muka bumi.
Mereka tidak hanya merusak sesuatu yang berupa materi atau benda saja,
melainkan juga berupa sikap, perbuatan tercela atau maksiat serta perbuatan
jahiliyah lainnya. Akan tetapi, untuk menutupi keburukan tersebut sering kali
merka menganggap diri mereka sebagai kaum yang melakukan perbaikan di muka
bumi, padahal justru merekalah yang berbuat kerusakan di muka bumi
Dalam ayat diatas Allah juga menjelaskan bahwa Allah memberikan rahmat dan
karunia yang berlimpah yang diturunkan kepada hamba - Nya salah satunya ialah
dengan menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat - Nya. Angin tersebut
kemudia membawa awan tebal, ke negeri yang kering dan telah rusak tanamannya
karena tidak ada air, sumur yang menjadi kering karena tidak ada hujan, dan
kepada penduduk yang menderita lapar dan haus. Lalu dia menurunkan hujan yang
lebat di negeri itu sehingga negeri yang hampir mati tersebut menjadi subur
kembali dan penuh berisi air. Begitulah Allah memberikan sebagian karunia - Nya
kepada hamban – Nya.
C. QS. Ash Shad:
27-28
“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian adalah anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”(27)
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi?
Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan
orang-orang yang berbuat mak’siat? (28)
Allah menjelaskan apa yang ia ciptakan dilangit dan dibumi semuanya tidak
ada yang sia-sia. Semuanya akan bermanfaat untuk manusia. Allah memberikan
rahmat kepada hambanya berupa apa yang ada dilangit maupun dibumi agar bisa
dimanfaatkan sebaik mungkin oleh manusia. Baik dimanfaatkan secara langsung
maupun sebagai sebagai sarana untuk berfikir dan mengembangkan pengetahuan dan
akhirnya menjadi sarana untuk mengetahui kebesaran Allah.
Akan tetapi banyak manusia yang justru ingkar dan membuat kerusakan dimuka
bumi ini tidak hanya fisik bumi yang mereka rusak akan tetapi justru akhlak pun
kemudian mereka nodai.
Dalam Ayat diatas Allah juga menegaskan bahwa tidaklah sama antara orang
yang berbuat kebaikan dengan orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi ini.
Tentunya mereka pasti akan mendapatkan balasan dari perbuatan mereka sendiri.
5.
Materi PAI
Kelas XII Semester I
TOLERANSI
ANTAR UMAT BERAGAMA
A.
Standar Kompetensi
1. Memahami Ayat-Ayat al-Qur’an Tentang Anjuran
Bertoleransi
B. Kompetensi
Dasar
1.1 Membaca QS. Al-Kafirun, QS Yunus 40-41 dan QS al-Kahfi
29
1.2 Menjelaskan
Arti QS. Al-Kafirun, QS Yunus 40-41 dan QS al-Kahfi 29
1. QS. Yunus
ayat 40-41
a)
وَمِنْهُمْ مَّنْ يُؤْمِنُ بِهِ
وَمِنْهُمْ مَّنْ لاَّ يُؤْمِنُ بِهِ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِيْنَ ﴿٤٠﴾
وَإِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّي عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ
بَرِٓيْئُوْنَ مِمَّآ أَعْمَلُ وَأَنَاْ بَرِٓيْءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ ﴿٤١﴾
Artinya :
40. Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali
Hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah
tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu
hanyalah kepunyaan Allah. Dia Telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah
selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui."
41. Hai kedua
penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi
minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi Maka ia akan disalib,
lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu
berdua menanyakannya (kepadaku)."
2. Kandungan QS.
Yunus ayat 40-41
Firman Allah SWT yang terdapat di dalam QS. Yunus ayat
40 menjelaskan bahwa ada dua golongan umat manusia di dunia ini, yaitu :
Ada yang beriman kepada al-Qur’an dan menjadikan
sebagai suatu pedoman hidup.
Ada yang mengingkari (tidak beriman) dengan kebenaran
al-Qur’an dan mereka terus-menerus dalam kekafiran.
Orang-oarang yang beriman kepada al-Qur’an berarti
mereka telah beriman kepada Allah SWT. Sedangkan orang-oarang yang tidak
beriman kepada al-Qur’an berarti mereka tidak beriman kepada Allah SWT, yang
telah menciptakan manusia, alam dan makhluk lainnya. Padahal sesungguhnya Allah
SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu di dunia ini.
Firman Allah SWT yang terdapat dalam QS. Yunus ayat 41
menjelaskan tentang orang-orang yang tidak beriman kepada Al-Qur’an dan terus
menerus hendak mendustakan Rasul-Nya, Muhammad SAW, jika mereka selalu berbuat
demikian, maka katakanlah : “Bagiku amalku yaitu menyampaikan wahyu dengan
jelas, dan memberi peringatan itu dan juga kabar gembira. Sedangkan bagian
amalmu adalah kedzaliman dan kerusakan.
Mereka akan diberi balasan oleh Allah SWT berupa
perhitungan yang sepadan. Firman Allah SWT :
Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zalim
(musyrik) itu: "Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal; kamu tidak diberi
Balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan.
3. QS. Al Kahfi ayat 29
b)
وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ
فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّآ أَعْتَدْنَا
لِلظَّالِمِيْنَ نَاراً أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيْثُوْا
يُغَاثُوْا بِمَآءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِيْ الْوُجُوْهَ بِئْسَ الشَّرَابُ
وَسَآءَتْ مُرْتَفَقاً ﴿٢٩﴾
Artinya:
Dan
katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim
itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan
muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
4. Kandungan QS. Al-Kahfi ayat 29 :
Bahwasanya Allah SWT telah membuat orang-orang dzalim
dan kafir lalai untuk mengingat Allah SWT dan hanya memperturutkan hawa nafsu
dunia.
Manusia di dunia ini adalah ciptaan Allah SWT yang
diberi kemerdekaan untuk berpikir dan mengambil sikap yang tegas untuk beriman
atau tidak (kafir) kepada Allah SWT (QS. Al-Israa’ : 7).
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi
dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka
masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama
dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa
saja yang mereka kuasai
Orang yang beriman kepada Allah SWT akan memperoleh
surga, sedangkan mereka yang kafir akan disediakan neraka yang di dalamnya
terdapat api yang bergejolak. Orang-orang yang zalim dan orang-orang yang
mengingkari kebenaran Islam, pada hari kiamat akan merasakan haus pada
tenggorokan mereka yang diakibatkan panasnya api neraka Jahanam (QS. Al-A’raf:
50).
Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: "
Limpahkanlah kepada Kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah
kepadamu". mereka )penghuni surga) menjawab:
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir.
Dan mereka akan diberi minuman dengan air seperti besi
cair yang mendidih dan amat panas. Air seperti besi cair mendidih maksudnya
adalah air yang amat kental seperti minyak oli, jika air itu mereka minum
rontoklah kulit wajah mereka. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Almuhlu
adalah seperti minyak yang keru, jika ia didekati, rontoklah kulit wajah
seseorang. “ (HR. Ahmad, Tirmizi, Baihaqi, Hakim, dari Abi Said Al-Khudri).
Neraka jahanam adalah suatu tempat yang amat buruk yang disediakan bagi orang
yang berdosa. (QS. Al-Furqan : 66).
6.
Materi PAI Kelas XII
Semester II
AYAT
- AYAT AL-QUR’AN TENTANG PERKEMBANGAN IPTEK
A.
PENGERTIAN IPTEK
Ilmu dalam bahasa Arab `ilm berarti
memahami, mengerti atau mengetahui. `Ilm menurut bahasa berarti kejelasan,
karena itu segala kata yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri
kejelasan. Misalnya: `alam (bendera), `ulmat (bibir sumbing), a`lam
(gunung-gunung), `alamat (alamat), dan sebagainya. Ilmu adalah pengetahuan yang
jelas tentang segala sesuatu.
Ilmu atau sains memiliki arti lebih
spesifik yaitu usaha mencari pendekatan rasional dan pengumpulan fakta-fakta
empiris, dengan melalui pendekatan keilmuan akan didapatkan sejumlah
pengetahuan atau juga dapat dikatakan ilmu adalah sebagai pengetahuan yang
ilmiah.
Menurut Jan Hendrik Rapar menjelaskan
bahwa pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) adalah pengetahuan yang
diperoleh lewat penggunaan metode-metode ilmiah yang lebih menjamin kepastian
kebenaran yang dicapai Pengetahuan yang demikian dikenal juga dengan sebutan
science.
Teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu
dasar untuk memecahkan masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu, atau dapat
dikatakan juga teknologi adalah ilmu tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk
memenuhi suatu tujuan.
Teknologi adalah pengetahuan dan
ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia
sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.
Berdasarkan beberapa definisi di atas,
dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu cara
menerapkan kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan berdasarkan
proses teknis tertentu untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan
terpenuhinya suatu tujuan.
B.
PANDANGAN ISLAM
TENTANG IPTEK
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi
dunia kini telah dikuasai peradaban Barat, kesejahteraan dan kemakmuran
material yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat banyak
orang mengagumi kemudian meniru-niru dalam gaya hidup tanpa diseleksi terlebih
dulu terhadap segala dampak negatif dimasa mendatang atau krisis
multidimensional yang diakibatkannya. Islam tidak menghambat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk
teknologi baik dimasa lampau, sekarang maupun yang akan datang.
Dalam pandangan Islam, menurut hukum
asalnya segala sesuatu itu mubah termasuk segala apa yang disajikan berbagai
peradaban, semua tidak ada yang haram kecuali jika terdapat nash atau dalil
yang tegas dan pasti, karena Islam bukan agama yang sempit. Adapun
peradaban modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi
canggih seperti televisi vidio alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah
lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, muda atau
anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang
diakibatkannya, tetapi menjadi tanggung jawab manusia yang menggunakan dan
mengopersionalkannya. Produk iptek ada yang bermanfaat manakala manusia
menggunakan dengan baik dan tepat dan dapat pula mendatangkan dosa dan
malapetaka manakala digunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan
semata.
Islam tidak menghambat kemajuan Iptek,
tidak anti produk teknologi, tidak akan bertentangan dengan teori-teori
pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang
teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an.
C.
ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI DALAM AL-QUR`AN
Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah
inspirator, maknanya bahwa dalam al-Qur’an banyak terkandung teks-teks
(ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berfikir, serta
mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk
diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur’an menantang manusia untuk menggunakan
akal fikirannya seoptimal mungkin.
Al-Qur`an memuat segala informasi yang
dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan
tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah
mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap
segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan
keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.
Sebagaimana firman Allah berikut ini:
قُلِانظُرُواْمَاذَا
فِيالسَّمَاوَاتِوَالأَرْضِوَمَاتُغْنِيالآيَاتُوَالنُّذُرُعَن
قَوْمٍلاَّيُؤْمِنُونَ
Artinya: “Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit
dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (QS. Yunus
ayat 101).
Isi kandungan Q.S Yunus : 101
1.
Adanya langit dan bumi serta segala
isinya merupakan tanda kekuasaan Allah. Kita harus memikirkan bahwa itu semua
adalah sarana untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
2.
Untuk dapat menembus alam perlu
adanya kekuatan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, sebagai
orang beriman kita harus mencari dan meningkatkan ilmu pengetahuan, baik umum
maupun agama, termasuk teknologi.
3.
Apabila memiliki ilmu pengetahuan
dan teknologi maka kita dapat melakukan perubahan dunia yang lebih maju.
Q.S. AL-BAQARAH 2: 164
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي
الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ
مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ
دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (164)
Artinya :Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di
laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran
angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Isi kandungan Q.S Al- Baqarah : 164
1.
Allah menciptakan alam dan seisinya
untuk kepentingan manusia karena manusia telah dijadikan sebagai khalifah di
muka bumi.
2.
Sebagai khalifah di bumi, manusia
diberi bekal ilmu dan teknologi bukan materi kebendaan ataupun keturunan yang
jadi pegangan.
3.
Allah menurunkan air hujan sehingga
tanah yang tadinya tandus menjadi subur. Kemudian dengan teknologi, tanah
tersebut ditanami berbagai jenis tumbuhan yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat ditarik kesimpulan,
bahwa :
1.
Tugas manusia dimuka bumi adalah
sebagai khalifah/ pemimpin.
2.
Al-Qura’n juga mengajarkan manusia
untuk ikhlas dalam melaksanakan ibadah, karena Allah tidak menciptakan manusia
kecuali untuk beribadah.
3.
Dari
ayat diatas kita dapat mengambil kesimpulan agar kita sebagai umat muslim
senantiasa berusaha menjaga dan memelihara kelestarian alam, sehingga alam bisa
berjalan secara harmonis.
4.
Sementara itu, mereka
yang tidak memiliki semangat kompetisi adalah mereka yang kalah, pesimis, atau
tidak punya cita-cita mulia. Orang seperti ini cenderung akan menjadi orang
yang tersisihkan atau mengalami kegagalan dalam hidup.
5.
Jelasnya, ayat di atas
menjelaskan bahwa dengan adanya langit dan bumi, menuntut orang yang
beriman untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi agar la mampu melakukan perubahan
di dalam dunia ke arah yang lebih maju. Jangan seperti orang yang tidak beriman
karena mereka tidak memanfaatkan hal itu untuk mengembangkan ipteknya.
B. Saran
Jadi jelasnya, kita menyadari bahwa bumi yang mati
tidak dapat kita manfaatkan jika kita tidak mempunyai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memadai. Oleh sebab itulah, kita tidak dapat lepas dari tuntutan
untuk mencari ilmu, apalagi kalau kita ingat bahwa ilmu hanya diberikan kepada
manusia karena adanya kelebihan manusia dari makhluk lain, yaitu berupa akal.
DAFTAR PUSTAKA
http:\\toleransi-antar-umat-beragama.html.
http:\\Memahami
Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Perintah Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup _
Belajar Ilmu Agama.Htm.
http:\\materi-pai-kelas-12-semester-2.html.
http:\\kompetisi-dalam-kebaikan.htm.
http:\\ayat-ayat-tentang-demokrasi-qs-ali.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar