Jumat, 31 Januari 2014

telaah kur pai mi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kurikulum 1984 ini bukan lagi kurikulum yang disusun berdasarkan kemampuan dan kebutuhan belajar sisiwa, tetapi lebih banyak didorong oleh berbagai kepentingan yang berada di luar lingkup pendidikan dasar. Berbagai kepentingan telah masuk dan mempengaruhi muatan kurikulum sehingga kurikulum benar-benar melelahkan siswa. Akibatnya muncul reaksi psikis menolak. Siswa jadi acuh tak acuh terhadap pelajaran.
Pekerjaan rumah dikerjakan sambil lalu dan kesungguhan belajar menjadi mundur. Hal ini muncul sebagai reaksi psikis atas tekanan belajar dan berdisiplin yang di luar batas kewajaran bagi siswa yang berusia semuda itu. Memikul tugas belajar dari demikian banyak buku dan ragam pelajaran dengan sendirinya menimbulkan reaksi jenuh.
Nilai bisa saja tinggi, tetapi fakta hasil belajar semakin rendah. Lebih-lebih ketika jenis tes objektif pilihan ganda merajalela, proses bernalar seolah-olah berhenti.
Pada umumnya, sebelum dilakukan suatu program pendidikan/pelatihan, maka tim pengajar dikumpulkan lebih dulu, kemudian penyelenggara pendidikan akan menjelaskan, apa tujuan dari pendidikan ini, siapa para pesertanya, latar belakang peserta, serta kedalaman dari materi yang akan diajarkan. Sekedar memahami, atau apakah nantinya harus bisa langsung dipraktekkan dilapangan atau seperti apa? Dari sini akan muncul diskusi, jika penyelenggara menginginkan kedalaman materi, yang pesertanya langsung dapat mengaplikasikan dilapangan, diperlukan kriteria para peserta yang dapat ikut pendidikan. Ketidak sesuaian pemahaman, akan membuat hasil pendidikan tak sesuai dengan yang diinginkan, apalagi jika peserta terdiri dari berbagai siswa yang tersebar di seluruh Indonesia, yang selain kendala budaya, juga ketidak seragaman pengetahuan dan kemampuan para peserta untuk menyerap ilmu yang diberikan.
B.    Rumusan Masalah
1.    Jelaskan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Ski Pada Madrasah Ibtidaiyah?
2.    Jelaskan Struktur Kurikulum SKI Pada Madrasah Ibtidaiyah?
3.    Bagaimana Beban Belajarnya?
4.    Sebutkan Tujuan SKI di Madrasah Ibtidaiyah?
5.    Jelaskan Ruang Lingkup Mata Pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah?
6.    Sebutkan Standar Kompetensi (SK) Dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Ski di Madrasah Ibtidaiyah?
7.    Jelaskan Analisis Terhadap Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah?
C.    Tujuan
1.    Mahasiawa Mampu Menjelaskan Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Ski Pada Madrasah Ibtidaiyah.
2.    Mahasiswa Mampu Menjelaskan Struktur Kurikulum SKI Pada Madrasah Ibtidaiyah.
3.    Mahasiswa Mampu Menjelaskan Beban Belajarnya.
4.    Mahasiswa Mampu Menyebutkan Tujuan SKI di Madrasah Ibtidaiyah.
5.    Mahasiswa Mampu Menjelaskan Ruang Lingkup Mata Pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah.
6.    Mahasiswa Mampu Menyebutkan Standar Kompetensi (SK) Dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Ski di Madrasah Ibtidaiyah.
7.    Mahasiswa Mampu Menjelaskan Analisis Terhadap Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Ski Pada Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran SKI pada Madrasah Ibtidaiyah meliputi: Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari sejarah Arab pra- Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
B.     Struktur Kurikulum SKI Pada Madrasah Ibtidaiyah
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Adapun struktur kurikulum Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah meliputi: Al – Qur’an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam serta tambahan pelajaran Bahasa Arab.
1.    Pembelajaran  pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan  pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
2.    Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah).
3.    Bukan mata pelajaran tetapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan kesempatan peserta didik  untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, dan kondisi satuan pendidikan (madrasah).
4.    Penambahan jam pelajaran.
Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar pada setiap tingkat dan/atau semester.
C.    Beban Belajar
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka ditetapkan sebagai berikut:
MI selama 35 menit; dengan 29 s.d. 34 jam pembelajaran per minggu
D.    Tujuan SKI di Madrasah Ibtidaiyah
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali  peserta didik dengan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan  Islam, mendorong peserta didik untuk mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah serta menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada.
Sejarah Kebudayaan Islam di MI merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,  membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.
SKI di Madrasah Ibtidaiyah mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrasyidin, yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a)    Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam  yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
b)    Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan  sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
c)    Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d)    Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
e)    Mengembangkan  kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
E.    Ruang Lingkup Mata Pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah
Ruang Lingkup SKI di MI, meliputi:
a)    Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
b)    Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
c)    Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, keperwiraan Nabi Muhammad SAW, peristiwa Fathu Makkah, dan peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW.
d)     Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin.
e)    Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
F.    Standar Kompetensi (SK) Dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Ski di Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas III, Semester 1
1.    Mengenal sejarah masyarakat Arab pra- Islam
a.    Menceritakan kondisi alam, sosial, dan  perekonomian masyarakat Arab pra-Islam.
b.    Menjelaskan keadaan adat-istiadat dan kepercayaan masyarakat Arab pra-Islam.
c.    Menjelaskan masa remaja atau masa muda Nabi Muhammad SAW 
d.    Mengambil ibrah dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam
Kelas III, Semester 2
2.    Mengenal sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW
a.    Menceritakan kejadian luar biasa yang mengiringi lahirnya Nabi Muhammad SAW.
b.    Menceritakan sejarah kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad SAW.
c.    Mengambil ibrah dari kenabian dan kerasulan Muhammad SAW.
Kelas IV, Semester 1
1.    Mengenal dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
1.1    Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.
1.2    Menunjukkan contoh ketabahan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dalam berdakwah.
1.3    Meneladani  ketabahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam berdakwah.
2.    Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
2.1    Mengidentifikasi  ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW  sebagai rahmat bagi seluruh alam.
2.2    Menunjukkan contoh perilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.
2.3    Meneladani  kepribadian Nabi Muhammad SAW  sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Kelas IV, Semester 2
3.    Memahami hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif  dan Habsyah
3.1    Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif dan Habsyah.
3.2    Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif dan Habsyah.
3.3    Meneladani  kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa hijrah ke Thaif dan Habsyah.
4.    Memahami peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
4.1    Mendeskripsikan  peristiwa Isra’-Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
4.2    Mengambil hikmah dari peristiwa Isra’-Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kelas V,  Semester 1
1.    Mengenal peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib
1.1    Mengidentifikasi sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib.
1.2    Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke  Yatsrib.
1.3    Mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib.
2.    Memahami keperwiraan Nabi Muhammad SAW
2.1    Mendeskripsikan upaya yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam membina masyarakat Madinah (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan).
2.2    Meneladani  keperwiraan Nabi Muhammad SAW dalam membina masyarakat Madinah.

Kelas V, Semester 2
3.    Mengenal peristiwa Fathu Makkah
3.1    Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah.
3.2    Menceritakan kronologi peristiwa Fathu Makkah.
3.3    . Mengambil ibrah dari peristiwa Fathu Makkah.
4.    Mengidentifikasi peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW
4.1    Menceritakan peristiwa-peristiwa di akhir hayat Rasulullah SAW.
4.2    Mengambil hikmah dari peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW.
Kelas VI, Semester 1
1.    Mengenal sejarah khalifahAbu Bakar as-Shiddiq
a.    Menjelaskan arti dan tugas khulafaurrasyidin.
b.    Menceritakan silsilah, kepribadian Abu Bakar  as-Shiddiq dan perjuangannya dalam dakwah Islam.
c.    Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari khalifah Abu Bakar as-Shiddiq.
d.    Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq.
2.    Mengenal sejarah khalifah Umar bin Khattab
a.    Menceritakan silsilah, kepribadian Umar bin Khattab dan perjuangannya dalam dakwah Islam.
b.    Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari khalifah Umar bin Khattab..
c.    Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Umar bin Khattab.
3.    Mengenal sejarah khalifah Utsman bin Affan
a.    Menceritakan silsilah, kepribadian Utsman bin Affan dan  perjuangannya dalam dakwah Islam.
b.    Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari khalifah Utsman bin Affan.
c.    Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Utsman bin Affan.
Kelas VI, Semester 2
4.    Mengenal sejarah khalifah Ali bin Abi Thalib
a.    Menceritakan silsilah, kepribadian, dan perjuangan khalifah Ali bin Abi Thalib.
b.    Menunjukkan contoh-contoh nilai-nilai positif dari kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
c.    Meneladani nilai-nilai positif dari kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
5.    Mengenal sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing
a.    Mengidentifikasi tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
b.    Menceritakan sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
c.    Meneladani perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
G.    Analisis Terhadap Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Dari kajian kurikulum mata pelajaran SKI pada Madrasah Ibtidaiyah, kami menganalisis dan menghasilakan beberapa analisis yang meliputi:
a)    SKL SKI di Madrasah
Dalam SKL SKI di Madrasah dinyatakan bahwa peserta didik mampu memahami dan mengambil ibrah dari sejarah Arab pra- Islam, dakwah Nabi Muhammad pada periode Makkah dan periode Madinah, masalah kepemimpinan umat setelah Rasulullah SAW wafat.
b)    Struktur Kurikulum
Dalam struktur Kurikulum di Madrasah, mata pelajaran SKI diberikan di MI (mulai kles III –VI), dengan alokasi waktu masing-masing 2 jam pelajaran setiap minggunya.

c)    Beban Belajar
Struktur Kurikulum untuk PAI diberikan 2 jam setiap minggunya bagi seluruh tingkatan. Menurut penulis, Pembelajaran SKI yang diberikan hanya dua jam pelajaran setiap semesternya, hal ini dirasa kurang memiliki waktu yang tepat apabila kita hubungkan dengan tujuan pembalajaran materi SKI yang tidak hanya sebagai proses transformasi pengetahuan mengenai data dan peristiwa masa lalu, tetapi juga tranformasi nilai-nilai yang perlu diteladani oleh anak didik.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru kita dituntut untuk mensiasati hal tersebut bagaimana caranya agar pembelajaran SKI dapat lebih bermakna walaupun hanya dalam waktu yang sempit. Menurut penulis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain;
1)    meningkatkan penguasaan materi sejarah kebudayaan Islam. Bagaimanapun, pembelajaran SKI tidak bisa lepas dari detail materi, misalnya waktu, tokoh, tempat, dan pertistiwa, meskipun pembelajaran SKI tidak hanya berhenti pada materi. Penguasaan materi secara mendalam akan membantu kita sebagai guru untuk memberikan pemahaman komprehensif terhadap anak didik.
2)    Guru hendaknya memahami lebih dahulu tentang nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam materi yang akan diajarkan, baru kemudian diajarkan kepada anak didik, sehingga mereka mampu menghayati dan meneladani dalam kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, pemilihan metode yang tepat menjadi hal yang sangat penting.
d)    SK-KD PAI di MI
Menurut penulis, SK-KD Materi SKI di MI terlihat periodesasi Sejarah Kebudayaan Islam secara umum sudah terakomodir dimulai sejak masa kalahiran dan pertumbuhan Islam (kelahiran Nabi, perjuangan beliau menyebarkan Islam hingga wafat, dan masa Khulfaurrasyidin).
e)    Tujuan SKI di Madrasah Ibtidaiyah
Adapaun tujuan tersebut adalah membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran Islam, pentingnya waktu dan tempat, melatih daya kritis dalam memahami fakta sejarah, menumbuhkan apresiasi dan penghargaan terhadap peninggalan sejarah Islam, serta mengembangkan  kemampuan dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam).
Menurut penulis, tujuan dan manfaat paling mendasar dari pembelajaran SKI adalah menjadikan persitiwa masa lalu yang telah terjadi sebagai uswah hasanah dan ’ibrah. Tujuan dan manfaat tersebut baru dapat diwujudkan jika pembelajaran SKI tidak hanya sebagai proses transformasi pengetahuan mengenai data dan peristiwa masa lalu, tetapi juga tranformasi nilai-nilai yang perlu diteladani oleh anak didik. Mempelajari SKI pada dasarnya bukan sekedar menghafal data dan fakta masa lalu tentang perjalanan Islam, namun yang lebih penting adalah memaknai data tersebut untuk kepentingan sekarang. Karena itu, tugas kita selaku pendidik   bukan sekedar mewajibkan kepada peserta didik untuk menghafal sebanyak-banyaknya peristiwa sejarah kebudayaan Islam, namun bagaimana kita kaitkan berbagai data sejarah itu dengan permasalahan peserta didik dan masalah masyarakat saat ini. Kalau hal ini kita lakukan, maka sebenarnya kita sudah berupaya melakukan rekonstruksi masa lalu untuk kepentingan sekarang, bukan untuk kepentingan masa lalu.
Oleh karena itu dalam pembelajaran SKI, sebagai seorang guru, hendaknya kita senantiasa:
1)    Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam  yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2)    Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan  sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3)    Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau. 
4)    Mengembangkan  kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
f)    SK-KD SKI di Madrasah
Dalam SK-KD SKI di Madrasah, penulis melihat bahwa penjabaran KD dari SK sudah cukup baik, di dalamnya tidak hanya terdapat upaya yang mencerminkan transfer of knowledge semata, tetapi sudah tergambar upaya transfer of value yakni melalui kalimat: mengambil ibrah dari... atau meneladani tokoh...
Dengan demikian, menurut penulis, sejarah apabila dilihat sebagai sebuah peristiwa, masa lalu tidak akan terulang. Tetapi dari sudut nilai dan pesan, sejarah akan selalu hidup. Oleh karena itu,  jika belajar SKI hanya berhenti pada data mengenai peristiwa masa lalu, maka nilai dan kebermaknaannya bagi kehidupan sekarang tidak akan pernah dirasakan, sehingga sangat mungkin peserta didik  akan merasa bosan dan tidak memperoleh manfaat.  Oleh karena itu dalam pembelajaran SKI, selain sebagai seorang guru, kita juga harus menjadi sejarawan yang mampu melakukan rekonstruksi masa lalu untuk kepentingan masa kini sesuai dengan persoalan yang berkembang di masyarakat dan kepentingan anak didik. Sejarah Kebudayaan Islam adalah catatan masa lalu tentang cara berfikir dan berbuat masyarakat Islam yang terefleksi dalam semangat hidup dan perilaku dengan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan dapat diuji. Bukti-bukti ini didasarkan kepada sumber sejarah Islam baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Sumber tertulis dapat berupa dokumen dan manuskrip, sedangkan sumber tidak tertulis seperti sumber lisan, artefak, relief, monumen dan sebagainya. Kedua sumber tersebut dapat digunakan sebagai dasar memahami dan merekonstruksi sejarah kebudayaan Islam.
Jika problem di satu masyarakat berbeda dengan masyarakat yang lain, maka berarti rekonstruksi sejarah tentu berbeda. Inilah yang disebut dengan memaknai sejarah.




























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.    Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran SKI pada Madrasah Ibtidaiyah meliputi: Mengenal, mengidentifikasi, meneladani, dan mengambil ibrah dari sejarah Arab pra- Islam, sejarah Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin, serta perjuangan tokoh-tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
2.    Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
3.    Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
4.    SKI bertujuan untuk membekali  peserta didik dengan pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan  Islam, mendorong peserta didik untuk mengambil ibrah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah serta menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atas fakta sejarah yang ada.
5.    Ruang Lingkup SKI di MI, meliputi; Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin dan Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
B.    Saran
Dengan menganalisis terlebih dahulu maka kita dapat memahami dan meneladani serta mampu mengembil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah islam.


DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MI Pesantren Pembangunan Cibeunying Majenang Tahun Pelajaran 2011-2012.
http//:/permendiknas-no-22-23-th-2006.html
http//:/makalah-pembelajaran-ski-mi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar